Rabu, 20 Februari 2019

Cerita tentang Aqila Boutique

Februari 20, 2019 0 Comments
Kalau punya anak perempuan.. setiap mampir mall/toko, baju-baju itu berderet-deret cantiknya..
Tapi kalau punya anak laki-laki, kayaknya baju-baju ya modelnya begitu-itu aja... Jadi kepingin bikin baju buat anak laki-laki yang simple tapi keren.. hehehe 😊
Pengennya sih sebenarnya sudah agak lama, tapi belum punya cukup sumberdaya dan keyakinan untuk mewujudkannya..

Nah.. setelah tengak tengok kanan kiri, terlintas di di kepala nih.. kenapa nggak bikin rumah produksinya di Mojokerto, tempat lahir saya.. di sana banyak ibu-ibu yang kemampuan menjahitnya tak perlu diragukan. Di sana juga mudah mendapatkan bahan-bahan kain aneka rupa. Dan di sana juga ada keluarga yang bisa membantu terlibat dalam proses wara wiri..
Ahirnya.. lahirlah Aqila Boutique di awal Januari tahun 2019

Usaha yang diniati menjadi jalan rizki bagi banyak orang, bagi ibu-ibu penjahit, bagi emak-emak petugas wara wiri, dan juga bagi anak yatim yang kami kasihi melalui sebagian pendapatan Aqila Boutique.
Walaupun saat bini mungkin belum seberapa, tp Aqila Boutique tetap istiqomah memenuhi pesanan-pesanan dari berbagai penjuru kota dan Kabupaten. Mulai dari Jayapura, sampai Aceh. Ujung timur dan ujung barat Indoensia sudah pernah kami layani. Ujung utara dan selatan yang belum pernah. Soalnya belum pernah dapat order dari Manado dan Rote.. hehehe Next time insyaAllah
Selama 1 bulan, alhamdulillah Aqila Boutique sdh memiliki 4 agent, sudah mengirim ke 6 Kab/Kota (Jayapura, Jakarta, Lombok, Mamuju, Aceh, Adelaide), dan sdh berhasil menjual 49 gamis anak laki-laki.
video perjalanan Aqila Boutiques bisa dilihat di sini 👉 Video Perjalanan Aqila Boutique

Nah.. buat yang baru kenal dengan Aqila Boutique, bisa dicek nih.. gamis anak sholih nya:
Hadir dalam 4 model

Model Alif (أ)


Model Ba (ب)

Model Ta (ت)

Model Tsa (ث)
Model Tsa (ث)


Hadir dalam 6 pilihan kombinasi warna:
1. Merah Maroon Krem
2. Biru Dongker Abu
3. Hijau Tosca  Abu
4. Cokkat Tua Coklat muda
5. Hitam putih
6. Polos (1 warna tanpa kombinasi)

Detail gamis:
● kain Baloteli Halus
● saku di bagian dada dan
● kancing bagian dada depan
● kerah tegak
● Bagian bawah melebar utk memudahkan anak bergerak
● ada 3 pilihan lengan: panjang, pendek, 3/4
Contoh gamis anak lengan Pendek


Ket lain:
● tersedia utk anak mulai usia 1 tahun sampai 12 tahun
● Bisa request penyesuain ukuran
● Bisa pilih jasa pengiriman.
● made by order. Proses sekitar 1 minggu

Kalau beli 3 dapat potongan Rp 15.000/baju lho... 🤩
Boleh pilih model apa saja, warna apa saja, ukuran apa saja. Yanh penting 3 gamis.

Detail Harga:
Beli 1 Rp 125.000/gamis
Beli 3 Rp 110.000/,gamis
Beli 6 Rp 105.000/gamis

Mau nanya2 dulu juga boleh.. silahkan:
whatsapp +6281527751852  / klik Whatsapp
Sms/telp +6285777474241

Mau lihat-lihat gamisnya di beranda facebook saya juga boleh 👉  Facebook Siti Fitriani
Atau di Instagramnya Aqila Boutique juga boleh banget 👉 Instagram Aqila Boutique

Pengiriman dari Mojokerto, Jawa timur ya... 
Membuka kesempatan menjadi Agen/reseller
Semua FOTO ASLI jepretan Aqila Boutique. Perbedaan warna sekitar 10-20% tergantung kamera dan hp.


#GamisAnak
#GamisJubah
#GamisAnakLaki
#gamisanaklakilakimurah
#GamisAnakLakiLakiBerkualitas
#BajuMuslimAnak
#BajuMuslimMurah
#BusanaMuslimAnak
#busanamuslimanakkeren
#AqilaBoutique 

Jumat, 17 Agustus 2018

Wandana Mosque / Masjid Abi Bakar Asshiddiq

Agustus 17, 2018 0 Comments

Masjid Wandama adalah salah satu masjid di Adelaide Region. Nama lain dari masjid ini adalah Masjid Abi Bakar Asshiddiq. Masjid ini terletak di 52 Wandana Avenue. Bagian luar Masjid ini bernuansa biru. Dua menara menghiasi bagian kanan dan kiri bangunan masjid.
Plafond masjid yang cantik

Bagian dalam masjid bernuansa plain dengan ceiling dusty pink yang indah berhiaskan lampu.

Masjid ini terbilang cukup besar. Dan tentu saja jauh lebih besar dibandingkan Adelaide Mosque yang berlokasi di tengah kota. (Klik link ini untuk membaca tentang Masjid Adelaide http://sitifitriani.blogspot.com/2018/07/masjid-adelaide-oldest-mosque-in.html?m=1). Bagian dalam masjid bisa menampung lebih dari 400 jamaah. Tidak heran jika sholat jumah tidak sampai harus ke area luar masjid.

Parkir di halaman masjid
Soal parking, masjid ini juga memiliki area parkir yang cukup luas. Bisa menampung sekitar 60 mobil. Saat sholat jumat, mobil2 yang tidak kebagian parkir di halaman masjid, bisa parkir di pinggir jalan raya. Kalau kita datang sekitar jam 13.00 insyaAllah masih banyak tempat parkir di halaman masjid.

Selain tempat parkir, halaman belakang masjid juga digunakan untuk tempat kegiatan multi fungsi. Seperti buka puasa dll.

Adzan pertama untuk sholat jum'at di Masjid Wandana dilakukan jam 13.00. Khutbah dimulai jam 13.30. Sholat jumat sendiri dilakukan jam 14.00

Tempat sholat perempuan
Tempat sholat untuk jamaah perempuan ada di shaf bagian belakang. Tempat sholat perempuan berada 1 ruangan dg trmpat sholat jamaah laki2. Hanya dipisahkan oleh penghalang semcam dinding non permanen yg bisa dipindah-pindah.

Jalan ke tempat sholat perempuan
Saat sholat jumat, jamaah perempuan masuk melalui pintu sebelah kiri masjid, karena pintu utama penuh dengan jamaah laki2.
Oya.. di dalam masjid nggak boleh makan dna minum ya.. 😁
Okey.. kalau ke Adelaide, jangan lupa mampir ke Masjid Wandana ya...


Adelaide, 17 Agustus 2018

Minggu, 29 Juli 2018

Gamis Elegan nan Nyaman

Juli 29, 2018 0 Comments
Pernah gak sih, beli baju online trus pas sampai bajunya tak seindah gambarnya... 😂😂

Aku pernah.. bahkan untuk ukuranku yg semungil ini baju yg kubeli itu tidak muat, ngirit banget kali ya ukurannya biar kainnya irit.. hehehe..

Tapi baju yang saya pakai kali ini beda banget dong... secara.. ini yang produksi sudah pengalaman malang melintang di dunia pergamisan baik offline maupun online.

Kainnya enteng, tapi gak nerawang. Jahitannya rapi. Jadi nyaman banget dibawa jalan2. Hiking pun jadi kayaknya... saya bawa ke Urimbirra Wildlife Park buat maen sama Kangguru dan Koala di semak2 aja ok kok... hehhee

Plus ukurannya utk orang mungil seperti saya pun ada. Pas tanpa harus bawa ke tukang jahit lagi untuk dipotong karena kepanjangan... hehehe

Jilbabnya juga lebar. Kalau istilah anak jaman now, jilbab syar'i gitu lho...
Buat saya, ini nyaman buat nyusuin baby. Buat penutup menyusui, aman deh 😁
Untuk model yg ini, yang aq suka adalah jilbabnya yg tanpa pad, tapi ada jahitan dobelnya yang bikin jilbab pas di muka, and nggak mereng kanan kiri.

Detail di bagian lengan juga cantik.. flowery gitu. Berbunga2. Bikin ada rasa mewahnya.. 😁
Jadi pas banget kl mau dipakai utk acara yang agak resmi. Pantes juga lah dibawa ke walimahnya teman atau saudara.

Mau tau model2 gamis Mada yang lain..? atau mau pesen gamis yg model ini? Bisa langsung kontak dg desainer sekaligus owner nya yang cantik, baik hati, dan solihah ya... mbak Mada Eliyana
Di https://m.facebook.com/eliyana.mada?tsid=0.8685559304991157&source=result

Adelaide, 30 Juli 2018

Minggu, 22 Juli 2018

Masjid Adelaide (The oldest Mosque in Australia)

Juli 22, 2018 0 Comments

Saat dapat kesempatan mengikuti Australia-Indonesia MEP (muslim exchange Program) tahun 2015, saya baru tahu bahwa berbagai komunitas menjadi bagian dr proses panjang sejarah peradaban Islam di Australia, salah satunya adalah komunitas Makasar yang sdh menginjakkan kaki dg berlayar ke Australia.

Komunitas lain yang memiliki pengaruh besar bagi Islam di Australia adalah mereka yang kemudian dikenal dg sebutan Cameleers, alias para penunggang unta. Mereka menjelajah Australia, berdagang, dan juga meninggalkan jejak peradaban berupa bangunan-bangunan masjid.

Salah satu bangunan bersejarah bagi Islam di Australia adalah Masjid Adelaide. Masjid ini merupakan bangunan masjid permanen pertama di Australia. Masjid Adelaide ini awalnya dikenal dengan "Afghan Chapel". Hal ini tidak lain karena kontribusi para imigran Afghanistan dalam pembangunan masjid ini.

Masjid ini terletak di 28/20 Little Gilbert St, Adelaide, South Australia. Dibangun pada tahun 1888-1889 oleh para imigran dari Afganistan dan para penunggang Unta dari India Utara. 4 menara uniknya yang dibangun pada tahun 1903 membuat masjid ini bisa terlihat dari kejauhan.

Bangunan utama masjid ini tidak terlalu besar, sekitar 11m x 7 meter. Di sebelahnya terdapat pelataran yang luasnya hampir sama dengan luas
bangunan utama masjid. Teras masjid juga memiliki luas yang hampir serupa. Pada saat sholat Jumat, pelataran dan teras ini diberi karpet utk menampung para jemaah.


 Jamaah perempuan berada di bangunan yg agak terpisah dari bangunan utama masjid. Berada di ruangan sekitar 7 m x 7 m persegi, ruang sholat perempuan ini bisa menampung sekitar 30-35 orang jamaah. Di ruang sholat perempuan ini terdapat almari yang dipenuhi dengan alquran, buku agama, juga buku-buku umum seperti kamus dan buku untuk anak2.

Sholat jumat dilaksanakan sekitar jam 01.30 pm (padahal saya sudah stand by dari jam 12.00 karena jadwal waktu sholat dhuhur sekitar jam 12.15 😂). Masjid, pelataran, teras, dan ruang sholat wanita dipenuhi oleh jamaah yang berjumlah sekitar 100 an lebih. H
Khutbah disampaikan dalam bahasa Inggris.

 Sebagaimana masjid-masjid lain, Masjid ini juga dilengkapi tempat wudhu dan toilet yang terpisah ruangan antara laki-laki dan perempuan. Tempat wudhu dan toiletnya sangat bersih dan nyaman.

Dilihat dari segi aksesibilitas, masjid ini bisa dikatakan cukup sensitif terhadp kebutuhan jamaahnya. Masjid ini dengan  muda bisa diakses oleh mereka yang menggunakan kursi roda. Ada lantai datar di samping tangga utk menanjak naik ke bangunan masjid.
Di area tempat wudhu perempuan, terdapat meja tempat mengganti popok bayi yang memudahkan bagi mereka yang membawa bayi dan anak2.

Siti Rohmanatin Fitriani
Adelaide, 22 Juli 2018

Sabtu, 21 Juli 2018

Hari Anak Nasional (HAN) Indonesia

Juli 21, 2018 2 Comments

Q: Kapan sih Hari Anak Nasional diperingati di Indonesia?
A: Setiap tanggal 23 Juli

Q: Jadi, tanggal 23 Juli libur dong?
A: Tidak. Tanggal 23 Juli tidak termasuk hari libur

Q: Sejak kapan tanggal 23 Juli ditetapkan sbg Hari Anak Nasional?
A: Sejak tahun 1984. Peringatan HAN ditetapkan melalui Perpres no 44 tahun 1984

Q: Apa tujuan dilaksanakannya HAN?
A: Untuk mewujudkan kesejahteraan sosial anak.

Q: Hak anak apa saja ya?
A: Menurut the Convention on the rights of the Child, hak anak antara lain: Hak hidup, tumbuh kembang, identitas, bersama orang tua, partisipasi, akses, perlindungan

Q: Apa yang bisa kita lakukan sebagai anak?
A: Memahami hak kita, juga kewajiban kita sebagai anak terhadap orang tua, dan juga bangsa

Q: Apa yang bisa kita lakukan sebagai orang tua?
A: Mengasuh anak2 kita, memenuhi hak nya semampu kota.
Juga, berupaya memberikan perlindungan bagi anak2 di sekitar kita.

Q: Apa yang bisa kita lakukan sebagai bagian dari masyarakat?
A: Mengkampanyekan pemenuhan hak anak, salah satu cara sederhana adalah dengan menulis status di media sosial kita tentang HAN.

Siti Rohmanatin Fitriani
Adelaide, 23 Juli 2018

Minggu, 15 Juli 2018

Makanan Halal di Adelaide

Juli 15, 2018 1 Comments
Nyari makanan halal
Kata siapa di luar negeri susah nyari makanan halal?
Nggak susah kok, tapi ada tantangannya. 😂
Ini dia tipsnya menghadapi tantangan makan makanan halal di negeri orang, terutama di Adelaide ya.. (karena kebetulan saya tinggalnya di sini).

Tips pertama
Yang paling jelas adalah masak sendiri.
Nah.. ini yang paling aman. karena kita tahu semua ingredientnya. Tapi hati-hati juga ya. karena gak semua daging-dagingan yang dijual di butcher (tukang jual daging) itu halal.
Jadi, carilah butcher yang ada tulisan "Halal". Nah... salah satunya adalah Day2Day butcher. disitu tertulis jelas, di pampang di depan tokonya tulisan halal.
Atau.. bisa juga di supermarket umum seperti Coles. tapi yang di bagian halal ya.. Biasanya ada tempat hususnya.
Kalau nggak nemu juga. Maka masaklah seafood dan sayur saja. Pakai makanan olahan husus vegetarian juga bisa. Misalnya sosis yang dibuat dari sayuran. Ada lho.. Rasanya mirip sosis daging. Bentuknya sama persis kayak sosis ayam atau sapi.
Bakwan home made

Kalau gak sempat masak gimana? maka beralihlah ke tips selanjutnya.

Tips yang kedua
Makanlah di  warung makan halal. Ada beberapa warung makan yang ada tulisan Halal. Ada juga yang tidak ada tulisannya, tapi dia menjual makanan halal. beberapa yang bisa kamu temui di Adelaide diantaranya adalah:
  1. Pondok Daun. Rumah makan ini terletak di 94 Currie St. Masakan Indonesia bisa kamu dapat di sini. 
  2. Tangritah Uyghur. Rumah Makan ini terletak di 112 Grote St. Disini kamu bisa makan sate kambing dengan potongan super besar. 3 tusuk aja tanpa nasi sudah  kenyang deh...
  3. Nih.. ada juga website ttg makanan halal di Adelaide. Tinggal pilih mau menu apa. Ada deh pokoknya... http://www.halalsquare.com.au/adelaide/default.aspx
Tips yang ketiga 
Kalau kamu sudah laper banget. jauh dari warung makan halal. Maka, cobalah memilih menu2 yang diperuntukkan untuk para vegetarian. Atau menu seafood. Walaupun ini tidak menutup kemungkinan ada ingredient non Halalnya, minimal ini mengurangi kemungkinannya lah ya. Kalau kurang yakin, tanya sama penjualnya sebelum pesan makanannya. 
Kalau makanannya bentuknya tinggal lep. Alias sudah dibungkus, jangan lupa baca ingredients nya. ini makanan terbuat dari apa aja sih.
Maaf, buntilnya sudah dimakan baru difoto😁
Seperti menu makanan siap santap yang dijual di Bakulan (minimarket Indonesia yang paling terkenal se-Adelaide). Ini bukan hanya ingredientnya saja yang keren, tapi makanannya juga mengingatkan kita akan rumah di Indonesia. Masaskan Tradisional Indonesia lho... dan Saya suka buntil......😃 (lihat gambar ya...)


Okey.. selamat makan... 😋

Adelaide, 15 Juli 2018

Sabtu, 14 Juli 2018

ONLY THE TWO OF US in ADELAIDE

Juli 14, 2018 2 Comments
Gak terasa sdh hampir 2 minggu di Adelaide. Berdua aja, sama baby Ibrahim. Ada yg request foto2 (hehehhehe.. siapa hayo...?), tapi belum sempat menjelajah tempat2 indah di sini. Tapi betul-betul sudah mulai menjelajah hidup di negeri orang.

== Kuliah Bersama Baby ==
Baby Ibrahim di Kelas
Pertama datang ke Adelaide, hanya bersama baby, tanpa suami dan anak2. Hal yang paling bikin galau adalah siapa yg bakal njagain babyku kalau kutinggal masuk kelas persiapan.
Galaunya rasanya sampai bikin nangis 😭. Ahirnya, mencoba ngobrol sama learning advisor nya. Daaaaaan... dadada... "you are very welcome". "bawa aja babynya" katanya.. wuiiiihhh.. rasanya langsung plong banget. 😙 Jadilah baby Ibrahim peserta terkecil di kelas yang hanya berisi 8 orang itu.

== Antara Bis, Kereta, dan Tram ==
Tinggal di rumah teman yang jauh dari kampusku bukan lah perkara mudah. Tp nggak sulit2 juga sih. Yang jelas harus naik angkutan umum. Kereta jurusan Tonsley-Adelaide sdh biasa kutungguin. Ini menurutku yang paling nyaman. Keretanya bersih, dan sepi. Jd bawa baby di stroller sangat leluasa. Tapi.. jalannya ke stasiun ini 20 menit.. pegel juga kan kaki kl tiap hari jalan 20 mnt. Pulang pergi 40 menit deh...   😂
Cari opsi lain. Naik Bis. Naik bis enak, karena haltenya dekat. Tapi, tidak semua bis punya fasilitas tempat kursi roda. Karena stroller baby gak bisa masuk kl gk ada tempat kursi roda. Dan bis itu agak lambat karena banyak lampu merah. 😅
Alternatif lain. Tram. Tram ini nyaman. Lbh besar dr bis. Dan selalu ada tempat buat stroller. Plus, haltenya pas di depan kampus, bahkan di depan gedung kelasku. Tapi.. si tram ini hanya beroperasi di daerah kota. Lha aq kan tinggal di gunung. Di pinggir kota. 🙈. Plus si tram ini transportasi favorit. Penuh terus, walaupun lan sepenuh dan sesak sepeerti KRL Commuternya Jakarta 😃.
Jadinya campur2 lah transport umum yang kunaiki. Sdh pernah semua deh.
Nunggu kereta sudah sering, ngejar2 bis lbh sering lagi, berdiri di tram karena gk dpt tempat duduk, hanya sesekali aja sih.. 😁
Tempat Stroller di Tram


== Sholat dan air wudhu ==
Di Adelaide, saat musim dingin, siang harinya lebih sedikit drpd malam hari. Subuh jam 6, maghrib jam 5 an sore.
Yg masalah adalah, seringnya asarnya ini gak sempat sholat yang jenak. Krn sdg di jalan, tidak ada tempat sholat, plus nyari toilet umum di sini susah. Jd, haruskah aq tayamum dan sholat sambil berdiri?😣😄
Kalau pas di kampus, alhamdulillah nyaman. Ada mushollanya. Terimakasih University of South Australia. Lengkap dg tempat wudhunya. Di sinilah aq sering merebahkan badan sama baby. Ngilangin capek. 🤗

Tiduran di Musholla


== Winter in Adelaide ==
Sebelum berangkat sebenarnya sdh ngecek2 temperatur. Berapa derajat sih. Pas ngecek, 14. Trus tanya teman, katanya sekitar 15. Lha... pas dateng kok 10 derajat C. Malamnya malah sampai 3 derajat 😧. Ya Allah.. dingin banget. Lgsg aja si kulit ini rasanya retak2.. 😅 ditambah angin plus hujan, lengkap sudah. Kayak di kulkas. Frozen. 😪

Glenelg

To be continued ya...
Sdh ngantuk...

Adelaide, @9 Juni 2018